Minggu Transfigurasi (Tahun B)

                                                                                                   






Bacaan Pertama          :     2 Raja-raja                2:   1-12

Mazmur Tanggapan    :     Mazmur                  50:   1-6
Bacaan Kedua              :    2 Korintus                 4:   3-6
Bacaan Injil                  :     Markus                     9:   2-9

SAKSI KEMULIAAN KRISTUS

Bilamana dicermati kitab-kitab Perjanjian Baru, istilah “saksi” memiliki setidak-tidaknya dua pengertian yang tidak bisa dipisahkan. Pengertian pertama yaitu “yang menyaksikan”, entah dalam arti “melihat langsung bagaimana dulu Yesus hadir dan berkarya di tengah dunia, serta mata imannya dibukakan” ataupun dalam arti “melihat dengan mata iman sesuai dengan kesaksian tentang Kristus yang para rasul berikan”. Pengertian kedua yaitu “yang memberi kesaksian”. Hal memberi kesaksian ini tentunya tidak akan otentik jika yang bersangkutan tidak sungguh-sungguh menyaksikan.

Dalam bacaan Injil saat ini, jelas bahwa Petrus, Yohanes dan Yakobus telah menjadi saksi kemuliaan Kristus sebagai Anak Allah sejak peristiwa “transfigurasi” (trans=berubah, figur=rupa). Saat sendirian dengan Yesus di atas gunung tinggi, mereka menyaksikan langsung bagaimana kemuliaan Yesus sebagai Anak Allah dinyatakan (Mrk 9:2-8). Hanya saja, saat itu mereka belum boleh memberikan kesaksian karena puncak dari karya Kristus (yakni kebangkitan setelah melalui penderitaan dan kematian) belum diwujudkan (Mrk 9:9). Mengenai yang tidak menyaksikan langsung, Rasul Paulus memberikan gambaran bahwa jika mereka sungguh-sungguh percaya kepada Injil yang para rasul beritakan, maka hati mereka juga akan diterangi sedemikian hingga melihat kemuliaan Allah yang tampak pada wajah Tuhan Yesus Kristus (2 Kor 4:3-6). ‘Penglihatan’ ini belum tentu terjadi secara instan melainkan bisa saja, seperti dulu dialami oleh Elisa, melalui sebuah perjuangan (2 Raja-raja 2:1-12).

Oleh karena itu, mari, di tengah situasi pandemi yang belum juga pergi, ditambah bencana alam yang sejak awal tahun silih berganti melanda berbagai tempat di penjuru negeri, kita terus mendalami berita Injil seraya melatih mata iman agar secara otentik (tidak klise ataupun dibuat-buat), kita bisa terus “menyaksikan” dan “memberi kesaksian” tentang kemuliaan Kristus.


Di tengah situasi kekinian yang masih sarat dengan penderitaan, 
mari kita terus “menyaksikan” dan “memberi kesaksian” otentik tentang kemuliaan Kristus

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Renungan Minggu Prapaska I Tahun "A"