Renungan Minggu Biasa XXVI Semi Sinambung Tahun "C"


Bacaan Pertama      : Yeremia     32:  1-3a, 6-15

Mazmur Tanggapan   : Mazmur     91:  1-6, 14-16

Bacaan Kedua        : 1 Timotius    6:  6-19

Bacaan Injil           : Lukas         16:19-31


MELULU MENDERITA?

 

“... Aku tak sanggup lagi menerima derita ini. Aku tak sanggup lagi menerima semuanya...” begitulah sepenggal syair lagu lama yang sudah tidak asing lagi bagi kita. Dari penggalan syair ini, bisa kita bayangkan bahwa si penulis berada dalam kondisi hampir putus asa karena yang dirasakannya dalam hidup ini adalah derita, derita, dan derita.

Dalam Bacaan Pertama saat ini, Yeremia pun sedang dalam kondisi hampir putus asa karena Yerusalem sudah dikepung oleh tentara Kasdim dan tinggal menunggu kejatuhannya. Apalagi, saat itu Yeremia sedang menjadi tahanan Raja Zedekia. Bisa dibayangkan bahwa yang melintas di benak Yeremia hanyalah derita, derita dan derita. Namun, TUHAN justru menyuruh Yeremia untuk menebus ladang milik Hanameel, anak pamannya. Hal ini dimaksudkan TUHAN sebagai tanda bahwa tak selamanya kaum Yehuda akan menderita. Kelak, pasca pembuangan, mereka akan memiliki lagi rumah, ladang dan kebun anggurnya. Juga dalam Bacaan Injil saat ini, Tuhan Yesus, melalui perumpamaan tentang orang kaya dan Lazarus yang miskin, menggambarkan bahwa tidak mustahil bagi Allah untuk mengubah nasib orang dari sedemikian menderita menjadi bahagia tak terkira. Andaikata tidak terjadi kini dan di sini,  perubahan nasib itu akan terjadi kelak di surga, seturut rahmat abadi dari Allah bagi Abraham dan keturunannya (dahulu Israel; sekarang, di dalam Kristus, telah mencakup pula orang-orang pilihan dari berbagai bangsa).

Saat ini, kita sedikit banyak masih menderita. Namun, janganlah kita menganggap itu sebagai satu-satunya cerita kehidupan kita. Ingatlah: “...Yang nama-Nya Raja Mahakuasa, Bapa yang kekal dan abadi, mengimbangi duka dengan suka dan menghibur yang sedih.” (Kidung Jemaat 332:2)

 

Janganlah menganggap derita sebagai satu-satunya cerita kehidupan kita 

karena Tuhan tahu mengimbangi duka dengan suka


Bacaan-bacaan Alkitab yang mendasari renungan ini mengacu pada Leksionari Umum Revisi/Revised Common Lectionary (RCL) yang diterbitkan oleh Konsultasi Teks-teks Umum/Consultation on Common Texts (CCT). Bisa diakses di www.commontexts.org/rcl

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Renungan Minggu Prapaska I Tahun "A"